Jumat, 11 Desember 2009

Renungan Di Senja Hari

Aku baru saja mematikan mesin motorku, ya.. aku baru saja pulang dari tempat kerja. Jam dindin di ruang tamu sudah menunjukan pukul 16.45 wib. Segera kumasuk kamar mandi untuk membersihkan muka dan berwudlu menghilangan keluh keringat yang menempel diwajahku, sekalian aku memang belum sholat ashar. Selesai menjalankan sholat entah kenapa aku kehilangan selara nafsu makan, munkin kepenatan dan kesibukan di tempat kerja membuat aku kehilangan selera makan.

Aku lebih memilih untuk tiduran di kamarku melepaskan penat dan suntuk ragaku. Tetapi mata ini pun tak mau terpejam juga. Banyak hal yang melintas di benakku, aku merasa sangat bersyukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Sang Pencipta kepaku aku dan keluargaku. Masih banyak orang-orang disekelilingku yang kehidupannya kurang beruntung. Mereka tidak memiliki pekerjaan tetap seperti halnya diriku.

Aku berpikir seandainya nasib seperti itu menimpa diriku ohh.. sungguh hidup ini tiada berarti rasanya. Ya.. diujung desa kedokanbunder di kamar yang sederhana ini sungguh aku sering kali merenung akan arti hidup dan kehidupan ini, oleh karena itu sebagai penyaluran inspirasi dan renungan yang selama ini aku alami maka aku mulai menulis ungkapan isi hati ini. Selama ini tidak ada orang yang dapat ku ajak untuk berbagi rasa dan mengadu.

Tetapi kemudian akhirnya aku dapat mengambil kesimpulan bahwa tidak ada yang lebih baik yang dapat dijadikan sebagai tempat mengadu dan berbagi rasa selain Sang Pencipta. Ya.. Dialah Allah SWT yang maha pengasih dan penyayang tempat mengadu, berkeluh dan memohon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar