Aku lebih memilih untuk tiduran di kamarku melepaskan penat dan suntuk ragaku. Tetapi mata ini pun tak mau terpejam juga. Banyak hal yang melintas di benakku, aku merasa sangat bersyukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Sang Pencipta kepaku aku dan keluargaku. Masih banyak orang-orang disekelilingku yang kehidupannya kurang beruntung. Mereka tidak memiliki pekerjaan tetap seperti halnya diriku.
Aku berpikir seandainya nasib seperti itu menimpa diriku ohh.. sungguh hidup ini tiada berarti rasanya. Ya.. diujung desa kedokanbunder di kamar yang sederhana ini sungguh aku sering kali merenung akan arti hidup dan kehidupan ini, oleh karena itu sebagai penyaluran inspirasi dan renungan yang selama ini aku alami maka aku mulai menulis ungkapan isi hati ini. Selama ini tidak ada orang yang dapat ku ajak untuk berbagi rasa dan mengadu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar