LEU


2. 1. 2    Unit #16: Unsaturated Gas Plant
Fungsi untuk memisahkan produk puncak column RCC unit menjadi stabilized gasoline, LPG dan non condensable lean gas, yang sebagian akan dipakai sebagai lift gas sebelum ditreating di Amine Unit sebagai off gas.
Produk:
Ø      Gasoline (RCC Naphta).
Ø      Untreated LPG.
Ø      Non Condensable Lean Gas / Off Gas.
Desain basis:
Unsaturated gas plant yang dioperasikan bersama-sama dengan RCC unit dirancang untuk mengolah 83.000 BPSD athmospheric Residue. Unit ini menghasilkan Sweetened Fuel Gas yang dikirim ke Refinery Fuel Gas System untuk diproses lebih lanjut. Unit ini juga menghasilkan Untreated LPG yang akan diproses lebih lanjut di LPG Treatment Unit (unit 17) dan gasoline yang akan diproses lebih lanjut di gasoline Treatment Unit (Unit 18).
Uraian Proses:
Unsaturated gas plant terdiri dari wet gas compressor, high-pressure receiver, primary absorber, sponge absorber, amine unit, stripper, debutanizer dan chilled water unit.

2. 1. 3    Unit #17 : LPG Treatment Unit
Unit ini berfungsi untuk memurnikan LPG produk Unsaturated Gas Plant dengan cara mengambil senyawa merkaptan dan organik sulfur lainnya dengan merubahnya menjadi senyawa disulfida.
Produk:
Ø      Terated Mixed LPG untuk selanjutnya dikirim ke Propylene Recovery Unit (unit 19).


Desain Basis:
Unit LPG Treatment Unit dirancang untuk mengolah feed dari produk atas Debutanizer pada Unsaturated Gas Plant sebanyak 22.500 BPSD.
Uraian Proses:
1.     Sistem Ekstraksi Hydrogen Sulfida.
Unsaturated LPG melewati strainer untuk menghilangkan partikel-partikel padatan yang berukuran lebih besar dari 150 mikron. Lalu masuk H2 Ekstraktor Fiber Film Kontraktor dimana akan terjadi kontak dengan caustic.
Pemisahan antara fase LPG dengan larutan caustic terjadi di separator. LPG mengalir berlawanan arah dengan caustic, yaitu keluar dari bagian puncak menuju tahap ekstraksi merchaptan, sedangkan caustic mengalir ke bawah dan akan keluar meuju tempat penampungan caustic.   
Dalam tahap ekstraksi, H2S yang terkandung dalam LPG akan bereaksi dengan caustic bebas yang akan menjadi spent.
2.     Sistem Ekstraksi Merkaptan Sulphur.
LPG yang berasal dari sistem ekstraksi H2S selanjutnya masuk ke dalam sistem ekstraksi merchaptan sulphur. Setelah melalui dua stage ektraksi merkaptan sulphur LPG akan terpisah dari caustic dan keluar dari bagian atas separator. Selanjutnya LPG akan mengalir ke seksi Sistem Aquafining. Aliran treated LPG dari separator yang masih mengandung sejumlah kecil Entrainmen caustic, selanjutnya masuk ke bagian puncak Contactor dimana terjadi kontak dengan serat-serat logam yang dibasahi oleh sirkulasi air. LPG dan larutan air yang disirkulasikan mengalir secara Counter Current dan melalui Shoud Contractor dimana caustic yang terikat akan diambil. LPG yang telah tercuci kemudian diproses lebih anjut di Propylene Recovery Unit.


2. 1. 4    Unit #18: Gasoline Treatment Unit
Unit ini berfungsi untuk mengolah ulang produk Naphta agar produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas komponen Blending Premium.
Produk:
Ø      Treated Gasoline.
Desain Basis:
Unit Gasoline Treatment ini dirancang untuk memproses sebanyak 47500 BPSD Untreated RCC Gasoline yang dihasilkan oleh unit RCC complex. Unit ini dirancang dapat beroperasi pada penurunan kapasitas hingga 50%.
Uraian Proses:
Untreated RCC Gasoline (RCCG) mengalir ke dalam sistem Caustic Treating sebanyak 47500 BPSD yang terbagi dua secara paralel. Udara untuk oksidasi diinjeksikan di bagian Uptream Fiber Film Contractor (FFC) melewati Air Sparger. RCCG selanjutnya mengalir melewati tahapan ekstraksi merkaptan di bagian puncak FFC, dimana akan terjadi kontak dengan bahan-bahan film yang telah dibasahi dengan caustic yang berasal dari pompa Recycle Caustic. Banyaknya aliran sirkulai caustic kira-kira 20 % volume dari aliran Untreated RCCG. Pemisahan antara fase RCCG dengan caustic terjadi di separator, Hydrocarbon dan larutan caustic mengalir ke bawah terjadi ekstraksi H2S dan oksidasi merkaptan.

2. 1. 5    Unit #19: Propylene Recovery Unit
Unit ini berfungsi untuk memisahkan Mixed Butane dan memproses LPG C3 dan C4 dari Gas Concetration Unit untuk mendapatkan produk propylen dengan kemurnian tinggi (minimum 99,6 %) yang dapat dipakai sebagai bahan baku untuk pembuatan di Propylene Unit.
Produk:
Ø      Propylene dengan kapasitas terpasang 7150 BPSD.
Ø      Propane.
Ø      Campuran Butane.
Desain Proses:
Proses yang digunakan adalah Selective Hydrogenation Process (SHP) dengan reaktor Huels.
Uraian Proses:
Feed yang berasal dari LPG treatment dan telah diolah pada Unit Gas Concetration, dipompakan ke C3/C4 Splitter, 19-C-101, untuk dipisahkan campuran pada bagian atas dari campuran C4 pada bagian bawah.
Uap yang terbentuk di bagian atas/overhead masuk ke C3/C4 Splitter Condenser, kondensat yang terbentuk masuk ke C3/C4 Splitter Receiver, dimana sebagian campuran C3 direfluiks ke C3/C4 Splitter dan sebagian lagi dikirim ke solvent settler.
Di Solvent Settler, campuran C3 dihilangkan dari kandungan sulphur-nya. Air di Water Boot dikirim ke Water Degassing Drum, selanjutnya ke unit Sour Water Stripper (Unit 24).
Campuran C4 yang terbentuk di bottom C3/C4 Splitter sebagian dipanaskan di C3/C4 Splitter Reboiler dan sebagian lagi dikirim ke unit Catalytic Condensation (Unit 20) dan jika masih tersisa maka dikirim ke tangki penampungan.
Dari Solvent Settler, campuran C3 dikirim ke Wash Water Column untuk dikontakkan dengan larutan phospat dengan arah berlawanan (Counter Current). Produk atas kolom ini dipisahkan dari airnya pada sand filter, sedangkan produk bottom sebagian direcycle dan sebagian lagi ditampung di Water Degassing Drum untuk kemudian dikirim ke unit 24.
Campuran C3 dari sand filter, dikeringkan di C3 Feed Driers. Keluaran Feed Driers diperiksa kadar moisturenya untuk keperluan regenerasi drier. Campuran C3 kemudian dipisahkan pada C3 Splitter, uap Propylen terbentuk di bagian atas overhead dan Propane di bottom. Propane dikirim ke tangki penampungan, sedangkan sebagian Propylene direfluks dan sebagian dikompresikan untuk memanaskan propane di C3 Splitter Flash Drum. Propylene yang terbentuk dipisahkan kandungan COS-nya di COS Removal, dan dipisahkan dari logam Metal Treater.
Dari metal treater, Propylene dimasukkan ke SHP Reaktor untuk mengubah kandungan Diane dan Acetylene yang ada menjadi Mono Olefin guna memenuhi persyaratan produksi. Propylene keluaran reaktor didinginkan dan dikirim ke tangki penampungan dengan dilengkapi analisa kandungan Propane.

2. 1. 6    Unit #20: Catalytic Condensation Unit
Unit ini berfungsi untuk mengolah campuran butane dari Propylene Recovery Unit (Unit 19) menjadi Gasoline dengan angka oktan yang tinggi.
Unit ini berkapasitas 13.000 BPSD dengan tiga reakor paralel yang dirancang untuk menghasilkan produk dengan berat molekul tinggi menggunakan katalis Solid Phosporous Acid.
Produk:
Ø      Polygasoline.
Ø      Butane.
Desain Proses:
UOP Catalytic Condensation merupakan salah satu unit yang dirancang UOP untuk memproses Unsaturated Mixed Butane dari unit-unit RCC Complex.
Uraian Proses:
Feed campuran Butane dari Unit 19 masuk ke Wash Water Coloumn untuk dicuci dengan larutan phospat secara Counter Current. Campuran Butane bersama aliran rectifier dipompakan ke reaktor.
Aliran dari reaktor, campuran C4 masuk ke Flash Rectifier dimana sebagian dikembalikan ke reaktor dan sebagian lagi ke stabilizer. Produk Bottom berupa Polygasoline didinginkan dan dikirim ke tangki penampungan, sedangkan produk overheadnya berupa butane dicuci dengan caustic dan dikeringkan sebelum masuk ke tangki penampungan.