Utilities

-->
SARANA PENUNJANG (UTILITY)


3. 1   Penyediaan Air
3. 1. 1    Water Intake Facility (Unit #53)
Water Intake facility berlokasi di desa Salam Darma, Kecamatan Compreng, Kabupaten Subang, 65 km dari Refinery EXOR-I Balongan, dengan elevasi 19.5 m. Air sungai diambil dari buangan Proyek Jatiluhur pada saluran utama sebelah timur (eastern main canal). Apabila kanal dalam perbaikan, maka air sungai diambil dari Sungai Cipunegara dan Sungai Tarum Timur. Adapun kondisi operasinya disajikan pada tabel berikut:

Tabel 7. Kondisi Operasi Pengambilan Air dari Sungai Cipunegara




Unit
Pressure
Suhu



Raw Water Intake Pump
1.7 kg/cm2g
ambient
Clarifier
Atm
ambient
Gravity Filter
Atm
ambient
Filter Water Tank
Atm
ambient
Raw Water Transfer Pump
26 kg/cm2g
ambient
Instrument Air
5-7kg/cm2g
40-50°C
Fuel Oil Unloading
0.8 kg/cm2g
ambient
Feed
1.0 kg/cm2g
ambient
Sumber: PERTAMINA, 2001

Water Intake Facility Salam Darma (Unit 53) berfungsi untuk pemurnian air (treating water). Kapasitas 1,100 ton/jam. Saat ini rata-rata kebutuhan air untuk Balongan kurang lebih 900 ton/jam sehingga Salam Darma tidak perlu selalu berproduksi dengan kapasitas 100%.
Kebutuhan listrik untuk Salam Darma saat ini disuplai oleh tiga unit generator (53-G-301 A/B/C) dengan kapasitas 53-G-301 A/B adalah 578 kW dan 53-G-301 C adalah 360 kW. Namun pada kondisi operasi normal cukup satu unit yang beroperasi karena pada load 100% hanya membutuhkan listrik sebesar kurang lebih 300 kW.

3. 1. 2    Raw Water System
Raw Water ditransfer dari Raw Water Intake Facility (Salam Darma) melalui pipa dan ditampung di tangki Raw Water yang kapasitasnya 60 jam kebutuhan kilang. Raw Water System memiliki dua buah tangki penampung dengan kapsitas 66,000 ton/tangki. Raw Water ini digunakan juga sebagai service water yang pemakainya adalah untuk:
1.      Make up untuk Fire Water.
2.      Make up untuk Cooling Water.
3.      Make up untuk Demineralized Water.
4.      Make up untuk Potable Water.
5.      House Station.
6.      Pendingin untuk pompa di offsite.
Service water sebelum masuk ke Potable water tank, disterilkan terlebih dahulu dengan gas chlorine yang selanjutnya dipompakan ke pemakai. Air yang sudah disterilkan dinamakan Demineralized Water (DW). Potable water adalah air yang disediakan untuk keperluan para karyawan PT. PERTAMINA (Persero) UP-VI Balongan.

3. 1. 3    Demineralized Water Unit (Unit #55)
Unit ini berfuungsi untuk menjernihkan air yang diambil dari sumber air dengan cara menghilangkan atau meminimalkan impurities (suspended solids, cations, anions) yang dapat mengganggu operasi boiler dan peralatan lainnya. Sumber air tersebut dapat diambil dari surface water (air sungai dan air laut) dan ground water (mata air dan air sumur).
Unit demineralisasi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan air yang sesuai dengan persyaratan-persyaratan Boiler Feed Water (BFW). Demin Plant terdiri dari dua train dengan kapasits 230 m3/jam train (4,300 ton/cycle per train) yang dipasang outdoors, tanpa atap dan berlokasi di area yang tidak berbahaya.
Demin Plant juga memiliki dua buah tangki atau demin water tank (55-T-101 A/B) dengan kapasitas 1,400 ton/tangki). Demin water yang dihasilkan dari unit ini didistribusikan ke Deaerator (Boiler) dan WHB Hydrogen Plant (NNF).
Konsumsi demin water menurut desain adalah 192.4 ton/jam. Akan tetapi dalam actual operasinya kebutuhan demin water bervariasi antara 220-270 ton/jam, sehingga untuk memenuhi kebutuhan, Demin Plant perlu menjalankan 2 train. Masalah akan timbul jika salah satu train mengalami masalah (kebocoran resin, kerusakan peralatan mekanik, listrik, instrumen dan lain-lain).
Pola operasi:
a.      Demineralization plant  beroperasi secara kontinu.
Masing-masing train akan beroperasi normal dengan dipindah secara bergantian diantara keduanya selama satu train sedang dalam perbaikan atau sedang regenerasi secara bergantian.
Air buangan regenerasi yang mengandung asam dan basa serta air pembilas dari masing-masing resin dibuang melalui bak penetral (untuk dinetralisasi).
b.      Backwash water dari activated Carbon Filter akan dialirkan ke Clean Drain.
c.      Selama normal operasi, operator akan tinggal di Utility Control Room, sebentar di lokasi, dan mengadakan inspeksi ke lokasi secara periodik.



3. 1. 4    Cooling Water System (Unit #56)
Unit ini berfungsi untuk mensuplai air pendingin ke unit-unit proses, facilities, utilities, ancillaries, dan fasilitas offsite. Cooling water yang dihasilkan didistribusikan ke Process Unit sebanyak 17,000-19,000 ton/jam dan Utilities sebanyak 11,000-14,000 ton/jam. Make up Cooling Water sebesar 400-500 ton/jam.
Bagian-bagiannya adalah:
Ø      Menara pendingin (Cooling Water Tower).
Ø      Pompa air pendingin (Cooling Water Pump).
Dalam operasi normal, sesuai desain cooling water pump yang running adalah 5 unit dan 1 unit auto stand by dengan kapasitas masing-masing 7,000 m3/jam pada tekanan 4.5 kg/cm2g,
Side stream Filter, kapasitas 220 m3/jam,
Side Filter/Startup Cooling Water Pump, kasitas 660 m3/jam.

Uraian Proses:

Menara pendingin (Cooling Water Tower) dirancang untuk mendinginkan air dari temperatur 45.5ºC menjadi 33ºC dengan wet bulb temperatute 21.9ºC dengan tipe open circulating system (counter flow). Menara terdiri dari 10 cell dan 10-draft fan beserta masing-masing motornya dan dua buah header supplay utama untuk pendistribusian ke onsite dan utility area.
Fasilitas pengolahan air digabung dengan menara pendingin yang dilengkapi untuk injeksi gas chlorine, corrosion inhibitor, dan dispersant. Untuk menjaga mutu air, sebagian air diolah oleh side stream filter. Pada bagian header supply ke utility area, dilengkapi dengan on line conductivity analyzer untuk memonitor mutu dari air pendingin.
Dari pengalaman selama ini, hampir setiap hari strainer cooling water pumps harus dibersihkan karena banyak serangga yang masuk ke basin cooling water system. Masalah akan timbul apabila tidak ada pompa yang stand by (rusak, program maintenance) dan dalam waktu bersamaan ada pompa yang perlu dilakukan cleaning strainer.
3. 1. 5    Fire Water System
Fire Water Tank        : 1 tangki (66-T-101).
Kapasitas                  : 11,000 ton.
Jumlah pompa           :  - 4 pompa (66-P-101 A/B/C/D).
                                       - 1 Jockey pumps (66-P-102).
Jockey pump didesain beroperasi untuk mempertahankan tekanan system namun jika tekanan system (fire hydrant) turun mencapai 5 kg/cm2, salah satu pompa 66-P-101 A/B/C/D akan start secara otomatis.

3. 2   Penyediaan Uap Boiler (Unit #52)
Boiler dirancang untuk memasok kebutuhan steam pada proses yang terdiri dari Steam Drum, Down Comers, Water Wall Tube, Superheater dan Bank Tube. Boiler tersebut dirancang khusus untuk perpindahan panas. Selain itu, juga dirancang agar pengoperasian dan perawatannya lebih mudah dilakukan.
Jumlah            : 5 unit Boiler (52-B-101 A/B/C/D).
Fungsi            : Penghasil HP steam (43 kg/cm2, 380ºC).
Kapasitas      : 115 ton/jam per unit.
Fuel Firing     : Fuel Oil dan Fuel Gas.
Peralatan-peralatan penunjang pada boiler antara lain safety valve, FDF dan dua unit penggerak steam turbine, economizer, instrumentasi, dan local boiler control (LCP), analyzer, water level gauge, valve dan sebagainya.
Saat ini dalam operasi normal, kebutuhan HP steam adalah 250-300 ton/jam. Jika dilihat dari kebutuhan tersebut sebenarnya cukup hanya dengan tiga boiler yang beroperasi. Namun selama ini tetap dioperasikan lima unit boiler atau empat unit boiler dengan satu unit boiler hot by stand. Hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi (back up) kebutuhan HP steam jika ada unit penghasil HP steam yang bermasalah.


3. 3   Penyediaan Tenaga Listrik (Unit #51)
Kilang minyak PERTAMINA EXOR-I Balongan dirancang dengan kapasitas pengolahan sebesar 125,000 BPSD. Untuk memenuhi kebutuhan listriknya, disediakan/diperoleh dari PLTU yang terdiri dari empat unit Steam Turbine Generator (STG) masing-masing dengan kapasitas 27,500 kVA/22,000 kW sehingga total kapasitas terpasang sebesar 4 x 22,000 kW = 88,000 kW.
Selain dari unit steam turbine generator di atas yang merupakan unit-unit utama dalam system pembangkit tenaga listrik, EXOR-I dilengkapi juga dengan pusat listrik tenaga diesel (PLTD) berupa satu unit Diesel Engine Generator Set dengan kapasitas sebesar 1 x 3,600 kW.

3. 3. 1    Steam Turbine Generator (STG)
Jumlah            : 4 unit (STG A/B/C/D)
Fungsi            : Penghasil energi listrik
Kapasitas      : 22 MW per unit STG
Penggerak     : Steam (HPS) Turbine
Tipe                : Extraction (MP Steam)
Konsumsi energi listrik menurut desain adalah 53.4 MW. Namun saat ini konsumsi pada top load hanya 49.5 MW. Hal ini dikarenakan listrik untuk infrastructure (perumahan) baru 0.6 MW vs 3.0 MW (prediksi). Dilihat dari konsumsi listrik dan desainnya (dengan pertimbangan effisiensi), sebenarnya STG hanya cukup beroperasi tiga unit. Namun ada beberapa pertimbangan sehingga STG sebaiknya beroperasi empat unit.
Untuk kehandalan operasi secara keseluruhan di mana jika STG hanya beroperasi tiga unit, maka apabila salah satu STG trip, dua unit STG lainnya tidak bisa meng-cover muatan yang ada sehingga load shedding akan bekerja dan akhirnya sebagian unit akan trip.
Kebutuhan MP steam yang pada saat ini lebih tinggi daripada desain (164 ton vs 111.5 ton desain). Jika STG hanya beroperasi dengan tiga unit maka load ekstraksi dan load letdown (HPS ke MPS) mendekati maksimum terutama pada saat RCC start up yang membutuhkan ekstra MP steam sehingga fleksibilitas suplai MP steam sangat terbatas.

3. 3. 2    Emergency Diesel Generator (EDG)
Jumlah            : 1 unit (51-G-102).
Fungsi            : - Initial start up.
                          - Auto start jika terjadi total power failure.
Kapasitas      : 3,6 MW.
Untuk lebih menjamin fungsi EDG bekerja dengan baik, maka setiap hari Senin dilakukan auto start dan test operasi tanpa beban maupun dengan beban kurang lebih selama 30 menit.

3. 4   Penyediaan Udara Tekan
3. 4. 1    Instrumentasi Air dan Service Air System (Unit #58)
Jumlah Air Compressor             : 4 unit (2 turbin + 2 motor).
Kapasitas per compressor        : 3.500 Nm3/jam.
Jumlah Air Dryer                         : 2 unit.
Kapasitas per dryer                    : 4.820 Nm3/jam.
Sejak awal tahun 1995, air compressor selalu beroperasi dengan tiga unit dan satu unit stand by. Masalah akan timbul jika ada compressor yang tidak stand by (rusak, program maintenance) dan pada saat yang bersamaan ada compressor yang trip, apakah air compressor di RCC atau air compressor diunit utility sendiri. Dalam actual operasinya, air compressor sering beroperasi empat unit. Hal ini disebabkan air compressor di RCC trip atau ada peningkatan pemakaian instrument air / service air.

3. 4. 2    Nitrogen Plant (Unit #59)
Jumlah                        :     2 unit (2 train)
Kapasitas/train          :     Max. Liquid : 100 Nm3/jam (Liq) + 420 Nm3/jam (Gas)
Max. Gas                    :     700 Nm3/jam (Gas)         .
Jumlah storage          :     2 buah
Kapasitas/storage    :     41,5 m3
Masing-masing train dilengkapi dengan 1 tangki produksi dan 1 unit penguap N2 cair. Konsumsi gas N2 sesuai desain adalah 250 Nm3/jam. Namun dalam aktual operasinya konsumsi gas N2 bervariasi antara 600-2,000 Nm3/jam sehingga kedua train Nitrogen Plant harus beroperasi secara kontinu. Dari pengalaman sebelumnya, kebutuhan gas N2 yang tinggi adalah pada saat unit-unit proses strat up (referensi pada waktu initial start up, dibutuhkan suplai N2 liquid 32 x 6 ton).